HCI
Berdasarkan survei di Amerika, baru-baru ini diperoleh fakta bahwa rata-rata waktu kerja yang digunakan untuk bekerja dengan komputer adalah 5,8 jam per hari atau 69% dari total jam kerja.
Intensitas yang meningkat pada interaksi manusia dengan komputer tentunya bermanfaat dalam eisiensi dan efektiitas. Tetapi, di sisi lain ada aspek yang membahayakan yang meningkat, yaitu faktor kesehatan kerja. Meski kesehatan dipengaruhi banyak faktor, namun pemakaian komputer yang intens menjadi salah satu faktor penyebab gangguan kesehatan.
Karakteristik gangguan kesehatan yang disebabkan oleh intensitas pemakaian komputer cenderung pada gangguan atau cidera tingkat rendah yang muncul lambat laun setelah proses salah yang lama dan berulang ketika menggunakan komputer.
Walaupun muncul secara evolusif, hasil akhir tetap sama dapat berupa gangguan kesehatan yang serius seperti gangguan saraf, gangguan penglihatan, cidera otot dan pergelangan, mengalami stress, dan sebagainya.
Oleh karena itu untuk menjamin keselamatan dan kesehatan kerja, maka diperlukan adaptasi prinsip ergonomi dan Human Computer Interaction (HCI).
Ergonomis merupakan ilmu pengetahuan dan teknologi yang menekankan pada keamanan, kenyamanan, dan kemudahan penggunaan mesin yang dijalankan oleh manusia seperti komputer (Preece, 2002; Iqbal, 2004).
Tujuan ergonomis adalah untuk memproduksi sistem yang ramah pemakai yakni aman, nyaman, dan mudah digunakan. Ilmu ergonomis disebut juga rekayasa faktor-faktor manusia.
Human Computer Interaction (HCI) dideinisikan sebagai disiplin ilmu yang berhubungan dengan perancangan, evaluasi, dan implementasi sistem komputer interaktif untuk digunakan oleh manusia dan studi tentang fenomena di sekitarnya. Human Computer Interaction pada prinsipnya membuat agar sistem dapat berdialog dengan penggunanya seramah mungkin.
Tujuan dari HCI adalah untuk menghasilkan sistem yang bermanfaat dan aman, yang artinya sistem tersebut dapat berfungsi dengan baik. Sistem tersebut untuk mengembangkan dan meningkatkan keamanan, utilitas, ketergunaan, efektiitas, dan eisiensinya.
HCI meliputi ergonomis dan faktor manusia. Secara tradisional, ergonomis memfokuskan pada karakteristik isik mesin dan sistem serta melihat unjuk kerja dari user. Faktor manusia merupakan studi tentang manusia dan tingkah lakunya dalam menggunakan mesin serta alat-alat teknologi dalam menyelesaikan tugas.
Penggunaan komputer oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari telah memberikan suatu dampak besar dalam kehidupan sosial manusia. Saat ini manusia mempunyai berbagai hak atas komputer di antaranya:
(1) hak atas akses komputer, yakni setiap orang tidak perlu memiliki sebuah computer;
(2) hak atas keahlian komputer. Pada awal pemunculan komputer, ada ketakutan yang luas dari para pekerja bahwa komputer akan mengakibatkan pemutusan hubungan kerja masal;
(3) hak atas spesialis komputer. Adalah mustahil seseorang memperoleh semua pengetahuan dan keahlian komputer yang diperlukan; dan
(4) hak atas pengambilan keputusan komputer. Tanggung jawab sosial penggunaan komputer yang etis dapat dicapai dengan memenuhi hak-hak masyarakat.
Setiap pengguna komputer juga mempunyai hak atas informasi, yaitu klasiikasi hak asasi manusia dalam bidang komputer yang paling luas, yang meliputi
(1) hak atas privasi. Setiap manusia pengguna komputer mempunyai hak perlindungan privasi;
(2) hak atas akurasi. Komputer dipercaya mampu mencapai tingkat akurasi yang tidak dapat dicapai oleh sistem nonkomputer;
(3) hak atas kepemilikan. Di sini kita berbicara mengenai hak milik intelektual, umumnya dalam bentuk program-program komputer. Para penjual perangkat lunak dapat menjaga hak milik intelektual mereka dari pencurian melalui hak cipta dan paten;
(4) hak atas akses. Sebelum database komputer ada, banyak informasi yang tersedia bagi masyarakat umum dalam bentuk dokumen tercetak atau mikroilm di perpustakaan.
Komputer yang Ergonomis untuk meningkatkan Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
Berkomputer dengan menerapkan prinsip-prinsip ergonomis merupakan cara tepat dalam menghindari ketidaknyamanan, yang pada akhirnya akan menimbulkan gangguan kesehatan.
Berikut akan dibahas secara singkat mengenai beberapa hal yang berkaitan dengan ergonomis khususnya hal-hal yang berhubungan dengan penggunaan komputer dan teknologi informasi lainnya.
Pertama, pengaturan kontrol dan display. Pengaturan kontrol dan display yang tidak tepat akan mengakibatkan ineisiensi dan frustasi bagi pengguna terutama jika pengguna berada dalam tekanan yang besar dan dihadapkan pada sekumpulan kontrol dan display dalam jumlah yang banyak. Pengorganisasian kontrol dan display bergantung pada domain dan aplikasi yang dibuat, namun akan meliputi,
(1) fungsional, yakni kontrol dan display diatur sedemikian rupa sehingga terhubung secara fungsional antara satu dengan lainnya;
(2) sekuensial, yakni kontrol dan display diorganisasikan dengan menunjukan urutan penggunaannya pada aplikasi tertentu;
(3) frekuensi, yakni kontrol dan display ditempatkan sesuai dengan frekuensi penggunaannya, dengan fungsi yang paling sering digunakan diletakkan pada lokasi yang mudah diakses. Selain pengaturan kontrol dan display, keseluruhan interface harus diatur sedemikian rupa sehingga tepat dengan posisi pengguna.
Kedua, lingkungan isik dari interaksi. Ergonomis juga memperhatikan perancangan lingkungan kerja sistem seperti tempat mesin diimplementasikan, siapa yang menggunakannya, bagaimana pengguna mengoperasikannya, dan sebagainya. Lingkungan isik sistem ini mempengaruhi penerimaan sistem oleh pengguna dan bahkan aspek kesehatan dan keselamatan pengguna. Oleh karena itu, perlu dipertimbangkan dalam perancangan sistem interaktif. Salah satu pertimbangan yang juga terkait dengan lingkungan isik ini adalah ukuran isik pengguna. Sistem apapun sebaiknya mudah dijangkau oleh pengguna dengan ukuran tubuh yang kecil termasuk mereka yang menggunakan kursi roda, dan sebaliknya pengguna dengan ukuran isik yang besar tidak terjepit dalam setting sistem. Secara khusus, pengguna harus merasa nyaman dan aman.
Ketiga, isu kesehatan. Meskipun pekerjaan menggunakan komputer bukan sesuatu yang membahayakan, namun harus juga dipikirkan dampak perancangan sistem interaktif yang dibuat terhadap kesehatan dan keselamatan pengguna. Ada beberapa faktor lingkungan isik yang secara langsung mempengaruhi kualitas interaksi dan kinerja pengguna, yaitu:
- posisi isik, yakni pengguna harus dapat menjangkau semua kontrol dengan nyaman dan dapat melihat keseluruhan display, tidak harus berdiri dalam jangka waktu yang panjang, dan sebagainya;
- temperatur, yakni suhu yang terlalu panas atau dingin akan mempengaruhi kinerja dan kesehatan. Penelitian menunjukkan bahwa kinerja seseorang akan menurun pada suhu yang tinggi atau rendah karena hilangnya konsentrasi;
- Pencahayaan
- Suara dan Kebisingan
- waktu
- Command Line Interface (CLI)
- Menu terdapat pada menu-driven interface
- Natural language merupakan mekanisme komunikai yang atraktif. Natural language dapat mengerti input tertulis, dan suara.
- Q/A & Query dialogue
- Form-fills and spreadshee
- WMP Interface